bagaimana sebaiknya pemerintah Indonesia menyikapi masalah dari asap rokok?

Laman

Senin, 26 April 2010

Strategi Penanggulangan Pencemaran Udara

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan dan selalu berubah dari waktu ke waktu. Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi adalah air yang berupa uap air dan karbon dioksida. Jumlah air yang terdapat di udara bervariasi tergantung dari cuaca dan suhu (Fardiaz, 1992). Wallace and Hobbs (1977) dan Barry (1976), menyatakan bahwa udara dalam istilah meteorologi disebut dengan atmosfir. Atmosfir merupakan campuran gas-gas yang tidak bereaksi satu dengan lainnya (innert). Menurut Rozari (1986), atmosfir terdiri dari selapis campuran gas-gas, sehingga sering tidak tertangkap oleh indera manusia kecuali apabila berbentuk cairan (uap air) dan padatan (awan dan debu).

Aktifitas manusia dapat menurunkan kualitas udara. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan di suatu tempat dijumpai berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh manusia salah satunya adalah merokok.

Aktivitas atau kegiatan manusia yang dapat mengkontaminasi atmosfir baik berupa gas, cairan atau limbah padat serta produk samping dalam konsentrasi dan waktu sedemikian rupa yang mengakibatkan gangguan, kerugian atau memiliki potensi merugikan terhadap kesehatan dan kehidupan manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda serta menciptakan ketidak nyamanan disebut dengan pencemaran udara.

Pencemaran udara yang dilakukan akibat kegiatan merokok akan mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan, seperti bronchitis, emphysema, dan kanker paru-paru. Dampak kesehatan yang diakibatkan oleh pencemaran udara berbeda-beda antar individu. Populasi yang paling rentan adalah kelompok individu berusia lanjut dan balita. Menurut penelitian di Amerika Serikat, kelompok balita mempunyai kerentanan enam kali lebih besar jika dibandingkan dengan orang dewasa. Kelompok balita lebih rentan karena mereka lebih aktif dan dengan demikian menghirup udara lebih banyak, sehingga mereka lebih banyak menghirup zat-zat pencemar.


Smoking Car lebih efektif dan efisien daripada Smoking Room

Penanggulangan pencemaran udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi penyebabnya. Mempertimbangkan merokok merupakan salah saatu kegiatan yang tidak dapat ditinggalkan oleh masyarakat di dunia yang dapat mencemari udara, maka sektor ini harus mendapat perhatian utama. Di sektor industri, CER (Corporate Environment Responsibility) dapat dilaksanakan bagi industri pencemar. Secara tidak langsung output dari produksi rokok memang tidak begitu berdampak negatif bagi lingkungan, tetapi setelah produk itu dikonsumsi oleh masyarakat (konsumen), dapat terlihat jelas bahwa dampak yang ditimbulkan sangat mencemari udara bahkan menjadi sumber penyakit bagi siapa saja yang menghirupnya.

Perusahaan yang berhubungan langsung dengan timbulnya pencemaran udara disini adalah perusahaan rokok, maka perlu sekali perusahaan rokok mengambil tindakan atau strategi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut dengan tidak mengurangi profit perusahaan dan tidak merugikan konsumen. Maka strategi yang tepat dalam mengatasi masalah pencemaran udara dan tidak merugikan berbagai elemen adalah Smoking Car.


Smoking Car

Smoking Car adalah sebuah kendaraan (mobil atau bus) yang didesain khusus dan digunakan untuk merokok. Smoking Car bebas dimasuki oleh setiap orang guna melakukan aktivitas merokok dan dilengkapi dengan kursi-kursi, asbak, tempat sampah, bahkan juga bisa didukung oleh perangkat hiburan lainnya seperti tv dan audio. Smoking Car juga dilengkapi dengan filterisasi atau sterilisasi udara yang berasal dari asap rokok, sehingga asap rokok yang keluar dari Smoking Car dipastikan sudah tidak berbahaya bagi lingkungan. Sebuah perusahaan rokok bisa menjadikan Smoking Car ini sebagai media sponsor, dengan cara memasang nama produk atau nama perusahaan pada dinding ruangan, body kendaraan dan kabin. (misalnya Djarum, Lucky Strike, LA Mild dll). Hampir disemua daerah ada batasan untuk usia merokok (biasanya 18+), hal ini apabila diterapkan dalam program Smoking Car secara tidak langsung mengedukasi masyarakat tentang batasan usia merokok.

Kelebihan Program Pengadaan Smoking Car

Semua produk dan progam mempunyai kelebihan tersendiri. Kelebihan dari Smoking Car antara lain :

1. Sebagai tempat singgah dan istirahat bagi para perokok di tempat umum.

Kebanyakan perokok adalah orang yang sedang melakukan aktivitas di luar rumah. Walau hanya sekedar untuk melepas lelah dan penat, mereka tak segan – segan merokok di sembarang tempat. Dengan adanya Smoking Car, maka akan memberi kenyamanan bagi perokok sekaligus sebagai tempat untuk beristirahat. Mereka juga dapat menikmati aktivitas merokok tanpa mengkhawatirkan akan timbulnya dampak negatif bagi orang lain dan lingkungan sekitar karena smoking car sudah dilengkapi dengan filterisasi dan sterilisali. Otomatis mereka juga tidak perlu merasa dirugikan akan pemberlakuan undang – undang merokok di tempat umum.

2. Tidak memakan tempat secara permanen di area fasilitas umum.

Konsep dari Smoking Car pada dasarnya adalah tempat khusus untuk merokok yang menggunakan media kendaraan (mobil / bus) yang dilengkapi dengan filter udara atau alat sterilisasi udara dan didukung oleh fasilitas lain guna kenyamanan pengunjung. Selain itu, Smoking Car juga dapat berpindah pindah tempat sesuai keinginan public atau masyarakat. Berbeda sekali dengan konsep Smoking Room atau Smoking Building yang menggunakan media ruangan atau media bangunan untuk dikhususkan bagi perokok. Apabila Smoking Room atau Building Room sudah pasti harus menyediakan tempat atau lahan khusus untuk membangun dan merenovasi sedemikian rupa. Hal ini akan semakin menambah daftar pemakain ruang publik hanya untuk pengadaan tempat khusus merokok.

3. Udara yang keluar lebih bersih.

Dengan difasilitasi alat penyeteril atau penyaring udara yang telah didesain khusus. Asap rokok atau udara yang keluar dari Smoking Car dipastikan tidak akan mencemari udara sekitar.

4. Mobilitas tinggi dan sangat efektif untuk media promosi.

Smoking Car dapat berpindah – pindah dalam satu daerah ke daerah lainnya sesuai dengan permintaan masyarakat maupun sesuai dengan program pengadaan Smoking Car. Sistem ini sangat efektif dan efisien, selain untuk memenuhi permintaan konsumen juga berguna sebagai media promosi.

5. Terlaksananya konsep Triple Bottom Line (John Elkington, 1997) atau tiga rumus utama operasi dalam kaitannya dengan manusia, keuntungan dan lingkungan (People, Profit, and Planet).

Perusahaan tidak hanya berfokus pada nilai ekonomi atau hanya memperoleh keuntungan semata dalam hal finansial. Tetapi juga harus memperhatikan keadaan lingkungan dan orang – orang yang bertindak sebagai konsumen produk maupun yang tidak berperan sebagai konsumen.

Smoking Car merupakan solusi tepat untuk menjawab dilema tersebut. Media promosi sangat dibutuhkan untuk memasarkan sebuah produk kepada konsumen, setelah produk dikenal masyarakat luas, produk yang terjual akan menghasilkan keuntungan bagi pihak produsen. Semakin banyak produk yang terjual semakin meningkat keuntungan yang diperoleh.

Handi Wahyu P (7101408116) Mahasiswa UNNES Jurusan Manajemen FE angkatan 2008.


Selasa, 13 April 2010

EKONOMI KONSERVASI

Pajak Pertambahan Nilai dapat dimodifikasi untuk menyertakan biaya tambahan (jumlah tambahan konsumsi dari lingkungan dan tambahan biaya pengolahan limbah yang dirilis ke lingkungan). Pajak adalah ukuran dari nilai fisik. Ini secara otomatis akan meningkatkan biaya produk yang memiliki produk limbah berbahaya.

Sebuah ekonomi konservasi adalah ideal, membayangkan perekonomian di mana kekayaan ekonomi dipanen dari sumber daya setempat bioregion alam dengan cara yang memenuhi kebutuhan masyarakat lokal telah mengembalikan/memulihkan daripada menghabiskan modal alam dan sosial (Dabson, Brian (2001) "Supporting Rural Entrepreneurship" Federal Reserve Bank of Kanasas city website)

"Individu-individu dan organisasi yang melihat potensi dan memperoleh keterampilan untuk membangun konservasi ekonomi, akan menciptakan peluang ekonomi yang sedang berlangsung. Individu dan organisasi yang terus tergantung pada menipisnya modal sosial dan alam akan menghadapi semakin tak terduga pasar komoditas global, pengetatan hukum dan peraturan, pajak baru, kemarahan publik, kehilangan motivasi, dan gejala lain dari transformasi ekonomi " ( ConservationEconomy.Net's "Conservation Economy" webpage)

Ekonomi konservasi juga bisa disamakan dengan Lingkungan ekonomi, artinya adalah studi tentang produksi, distribusi dan konsumsi jasa ekosistem, termasuk nilai mereka. Dalam beberapa tahun terakhir pemerintah semakin melirik jasa ekosistem sebagai aktiva modal, yaitu aset yang mempertahankan dan meningkatkan kehidupan kita, dan yang sulit atau tidak mungkin untuk pengganti menggunakan teknologi modern. Akibatnya, ada upaya yang cukup dalam menilai jasa ekosistem (menggunakan ukuran keuangan dan lainnya) dan mengembangkan instrumen berbasis pasar untuk mempromosikan penggunaan yang berkelanjutan dan efisien jasa ekosistem.